Bendera Kuning dengan Jenazah

Mengapa begitu ramai orang-orang di sekelilingku, semua mata menunjukkan kesedihan yang mendalam. Siapakah kedua orang tua ini? Oh... Ibu dan Bapakku, mengapa mereka berdua menangis? Aku mau bertanya, tetapi tak ada sepatah katapun yg keluar dari mulutku, lidahku kelu.

Hai... Kenapa orang-orang ini mengangkatku, mau dibawa kemana aku? Kenapa aku dimasukkan keranda? Tersentak aku tersadar. Ya Allah, sudah meninggalkah aku? Aku mau berteriak menanggil Ibu dan Bapakku, tetapi mulutku seperti terkunci, tak mampu lagi aku berkata-kata, yang tertinggal hanya rasa ketakutan dan kesendirian yang mendalam yang tak pernah kurasakan sebelumnya.

Setiap langkah orang-orang ini menuju pemakaman semakin membuatku takut bukan kepalang. Teringat semua dosa-dosa yang telah aku lakukan. Semuanya terlintas dalam anganku bagai sebuah film mengerikan yang berdurasi sangat panjang.

Belum redam rasa ketakutanku tibalah sudah dipemakaman. Ketakutanku semakin menjadi-jadi membayangkan siksa kubur yang akan ku jalani sebentar lagi. Ya Allah, seandainya tak ada lagi ampunan-MU, izinkan aku hidup kembali didunia, tuk menebus semua dosa-dosaku, rintihku memohon dalam hati. Aku terus menangis walau tak ada air mata yang keluar. Yah, semua sudah terlambat, mereka tetap memasukkanku ke liang lahat. Semua terasa gelap gulita, sunyi, sendiri dan ketakutan.

Masih terdengar suara doa dan tangis dari orang-orang yang entah menyayangiku atau bahkan membenciku. Satu persatu langkah kaki meninggalkan pemakaman, ketakutanku semakin menjadi-jadi. Masih terdengar suara Ibu terisak, tinggal Ibu yg masih berdiri disamping makam, dan akhirnya Ibupun melangkah meninggalkanku dalam kesendirian.

Tujuh langkah terakhir, aku akan di siksa. Ya Allah.... suara langkah Ibu bagai suara petir yang menyambar kepalaku, 1..2..3..4..5..6.... byurrr.... Woi...Eksak bangun...!!! Tidur aje kerjaan. Gak pernah shalat, maksiat aje tiap hari... Sentak Ibu sambil menyiramkan air dikepalaku. Aku langsung bangkit dan bersujud dikaki Ibu. Alhamdulillah ya Allah, telah Kau khabulkan doaku tuk menebus dosa-dosaku..... Mungkin dalam pikiran Ibu 'neh anak kesambet jin mane ye hehe...'
THE END


Pengenalan Tokoh :
Tokoh Utama : Eksak yang lagi Ultah hari ini 18 April (Met Ultah Sob, semoga panjang umur dan sehat selalu)
Bapak Eksak : Anak Rantau
Ibu Eksak : Una Vida Escrita
Pemirsa : hasil poling SMS 90% setuju dengan pasangan Bapak dan Ibu diatas bhahahha.... (ngelirik Una lagi ngasah pisau #kabur.... wkwkwkkwk....)

Cerita ini diikutsertain dalam 'Giveaway Buku Bekas Gue' karna 'eksak' lagi ulang tahun.