Belum Ada Judul, Jadi Sementara Judulnya Ngutang.

Akhirnya selesai juga me reply semua komentar sobat-sobat semuanya. Maaf nih sobat, baru sempet buka dashboar lagi dan coba-coba isi postingan karena bener-bener lagi buntu dan belum niat untuk buat postingan.

Nggak tahu ya sob, saya itu kalau lagi banyak masalah semangat ngeblognya jadi turun drastis. Tapi masalah juga kalau di pikirin nggak bikin kantong tebel, mending dicuekin aja hehehe... Kata orang jika masalah kita anggap ringan maka akan menjadi ringan kayak ditimpuk kapas 1 kg. Eh sob, kapas 1 kg sama batu 1 kg kan sama berat ya? tapi kalau disuruh memilih, pasti deh kita memilih ditimpuk kapas 1 kg. Kok bisa gitu ya sob?? (pertayaan geje nih sob hahhaa...)

Mengapa Matematika itu Sulit

Gambar dari sini

Sering ya kita dengar cerita-cerita dari anak-anak sekolahan atau pengalaman kita sendiri saat masih sekolah dulu. Biasanya dan umumnya memang siswa menganggap bahwa pelajaran matematika itu sulit. Kok bisa ya sob? Kalau dirunut lagi, sebenarnya siapa atau apa sih yang bertanggung jawab atas munculnya pemikiran itu? Benarkah matematika itu sulit?

Kalau menurut saya yang membuat pelajaran matematika itu terasa sulit :

1. Mitos. Ya mitos dari sejak jaman baheula mengatakan bahwa pelajaran yang paling sulit, paling ditakuti, paling bikin pusing, dan biasanya gurunya galak adalah matematika. Dan mitos ini sudah meracuni anak dari sejak mulai sekolah atau bahkan sebelum sekolah sudah mendengar dari cerita temen-temennya. Jadi sekali kita berfikir bahwa matematika adalah masalah yang sulit untuk dipecahkan, maka siswapun tentu saja akan merasa grogi duluan dan pada akhirnya akan menjadi sulit beneran. Jadi yang harus kita tamankan adalah bahwa matematika itu mudah dan menyenangkan.

2. Cara guru mengajar. Pengalaman saya memang guru-guru matematika saya dulu biasanya galak-galak dan suka njejer (bahasa indonesianya apa ya, kalau disiuruh berdiri didepan kelas, di strap kali ya sob hehehe...) kalau siswa tidak bisa mengerjakan soal di papan tulis. Mungkin karena siswa yang diajari susah nangkapnya jadi gurunya gregeten (tidak sabar) dan menjadi kelihatan galak. Mungkin juga karena racun mitos tadi sudah tertanam diotak para siswa, sehingga siswa sendiri jadi sulit untuk memahami. Jadi mungkin sebaiknya guru-guru metematika bisa membuat metode dan situasi belajar mengajar yang membuat siswa nyaman dan lebih mudah untuk memahami pelajaran matematika.

3. Matematika itu memahami dan bukan menghafal. Ini yang menurut saya paling fundamental. Kalau saya perhatikan siswa-siswa sekolah selalu menghafal rumus-rumus matematika, bayangkan saja ya sob, rumus matematika itu kan biasanya dilambangkan dengan huruf-huruf ya, misalnya p=panjang, l=lebar, t=tinggi dan V=Volume, maka volume balok (V=p.l.t). lha kalau dibalik V=panjang, p=lebar, l=tinggi, t=Volume, maka siswa yang suka menghafalkan rumus-rumus saya jamin akan kebingungan untuk menghitung volumenya. belum lagi jika sudah menghitung volume tabung, kerucut, limas atau bola. Jadi, menurut saya yang paling penting untuk diajarkan ke siswa adalah bagaimana cara memahami apa sih sebenarnya luas itu, apa sih volume itu sehingga jika siswa sudah faham maka walaupun lambang-lambang suatu bangun datar ataupun bangun ruang dibolak balik atau diganti-ganti siswa tidak akan kebingungan dan pasti bisa mengerjakannya serta akan mengatakan kalau matematika itu sangat mudah.

Mungkin itu saja yang bisa saya sharing kali ini sob, karena memang lagi gak punya ide jadi tanpa bahan langsung aja ketik nih postingan dan itu semua menurut saya ya sob, jadi maaf jika ada Bapak atau Ibu Guru yang kebetulan membaca postingan ini jika kurang berkenan. Bagaimana menurut sahabat-sahabat blogger semuanya? Apa menurut sobat-sobat yang membuat matematika itu terasa sulit? silakan di share di kolom komentar ya. Terima kasih telah berkunjung :)