Search This Blog
Wednesday, December 12, 2012
Ayo Sinau Nulis Nganggo Aksara Jawa
Dulu sewaktu saya masih SD Bapak saya berlangganan Majalah Panjebar Semangat dimana disalah satu bagiannya ada pelajaran tulisan jawa yang biasa disebut Carakan (Hanacaraka). Sebenarnya ketika melihat ada pelajaran menulis dengan aksara jawa, saya sangat tertarik mempelajarinya, tetapi begitu membaca aturan-aturannya ternyata banyak dan menurut saya waktu itu susah sekali, maka semangat untuk belajarnya pun kendur teratur.
Sekarang ini sudah jarang ya sob orang Indonesia atau bahkan orang Jawa sendiri yang bisa menulis ataupun membaca tulisan dengan huruf jawa. Apalagi saya yang walaupun asli berdarah jawa cuma saya dibesarkan di pulau Andalas, jadi sudah bahasa jawanya campur aduk apalagi untuk membaca tulisan jawa hehehe.... Namun sebagai orang keturunan jawa dan orang Indonesia umumnya saya merasa mempunyai tanggung jawab untuk mempelajari Aksara Jawa ini sebagai warisan dari para leluhur kita dibumi Nusantara dan seharusnya kita juga bangga menggunakan aksara milik kita sendiri seperti halnya Aksara Jepang, Cina, India maupun thailand yang mereka juga bangga terhadap aksara mereka sendiri. Dan karena kita tidak mau mempelajarinya jangan-jangan nanti ada negara lain yang mengklaimnya menjadi aksara mereka kan gawat sob hehehe...
Walaupun pelajaran bahasa jawa dipelajari disekolah terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur, tapi kenyataannya banyak dari mereka yang kesulitan bahkan tidak bisa menulis dan membaca tulisan jawa. Menurut saya ada beberapa hal yang menyebabkan aksara Jawa sangat sedikit orang yang menguasainya antara lain :
1. Sangat sedikitnya tulisan-tulisan menggunakan aksara jawa sehingga walaupun orang awalnya bisa membaca aksara jawa, tetapi karena tidak ada yang dibaca sehingga lama kelamaan akan lupa.
2. Sebagian besar pelajaran aksara jawa menggunakan tutorial bahasa jawa dan contoh-contohnyapun juga menggunakan bahasa jawa. Tidak bisa dipungkiri karena aksara jawa memang digunakan untuk menuliskan bahasa jawa tetapi juga jangan dilupakan bahwa aksara jawa juga termasuk aksara Nusantara yang merupakan milik semua rakyat Indonesia, jadi menurut saya tidak ada salahnya jika aksara jawa dipelajari dan dipakai untuk menuliskan bahasa Indonesia seperti yang akan saya tuliskan dalam contoh-contoh dibawah.
3. Kurangnya kesadaran dari kita sendiri untuk mempelajari dan bangga dengan aksara kita sendiri yang merupakan identitas kita sebagai mana negara-negara lain yang tetap menggunakan dan bangga dengan aksara mereka sendiri. Jadi marilah kita sedikit niatkan untuk mempelajari dan bangga dengan aksara kita sendiri. Betul gak sob hehehe...
Saya juga baru beberapa bulan mempelajari menulis menggunakan aksara jawa karena saya merasa malu kalau dibilang "wong jowo kok ora njawani" hehehe... Setelah saya belajar dari beberapa referensi yang saya cari di internet, ternyata tidak susah-susah amat kok belajar aksara jawa. Seperti yang akan saya jelaskan secara singkat seperti dibawah ini. Sengaja saya tulis pakai tangan juga buat latihan sob hehehe...
Aksara Jawa yang utama ada 20 seperti dibawah ini.
Aksara Jawa yang 20 aksara tersebut mempunyai pasangan, jika aksara utama diberi pasangan, maka aksara utamanya menjadi huruf mati. misalnya aksara ka dipangku (diberi pasangan) maka akan menjadi huruf mati k. Contoh Aksara jawa dan pasangannya seperti dibawah ini.
Untuk perubahan vokalnya dengan ditambahi Sandhangan (tanda baca) seperti dibawah ini.
Dengan menghapalkan Aksara utama dan pasangannya serta tanda bacanya, dengan sedikit improvisasi kita sudah bisa menggunakan Aksara Jawa untuk menuliskan lebih dari 95% kosa kata bahasa Indonesia kecuali kosa kata serapan terutama yang dari bahasa barat. Mudah kan sob.
Aturan sederhana penulisannya :
1. Cara penulisan dari kiri dan tidak ada pemenggalan kata (tidak ada spasi).
2. aksara pasangan dituliskan di bawah aksara utama kecuali untuk ha, sa dan pa yang ditulis disampingnya.
3. Aksara utama yang dipangku oleh aksara pasangan akan menjadi huruf mati dan untuk akhir kalimat menggunakan tanda pangku seperti contoh diatas.
4. Aksara pasangan ta, ka dan la yang menggunakan tanda baca u (suku) akan berubah bentuk menjadi aksara utama seperti contoh dibawah ini.
5. Aksara la yang dipepet menjadi le (contoh kata lepas) dan ra yang dipepet menjadi re (contohnya kata resah) akan mengalami perubahan bentuk seperti dibawah ini.
6. Tanda koma menggunakan koma seperti biasa dan tanda titik menggunakan tanda koma dua kali.
7. Huruf vokal tidak bisa berdiri sendiri kecuali untuk kasus tertentu yang harus menggunakan huruf vokal, jadi a, i, u, e, é dan o akan di tuliskan ha, hi, hu, he, hé, dan ho contohnya apa ada akan ditulis hapa hada.
Cuma sedikit ya sob peraturannya, memang saya sederhanakan biar mudah untuk mempelajarinya. Coba sekarang kita baca tulisan dibawah ini sob.
Wah sudah panjang sekali ya sob postingan kali ini, jika ada pengunjung atau teman-teman yang sudah menguasai aksara jawa, tolong jika ada kesalahan, saya dikoreksi ya. Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat :)
Labels:
Hanacaraka,
Jawa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Wah, pas aku lagi mau nginget2 pasangannya 'nga'. Ternyata sama kaya hurufnya, cuma letaknya di bawah ya...
ReplyDeleteEh, emang kalo pasangan yang dapet 'suku' jadi aksara aslinya? Kok dulu aku diajarinnya nggak gitu ya?
ReplyDeletejadi ingat pas SD dulu kang :D , ,tulisan saya masih jelek dulu :D
ReplyDeleteWalaaaaaaaaaah. Saya pengen banget nih belajar ini. :D
ReplyDeleteAku masih apal yang aksara utama, tapi nek pasangan rada rada lali.
ReplyDeleteAku juga baru tau tuh nek dijadiin U bentuknya jadi aksara awal, mbiyen aku diajarine ra koyo ngono...
Untuk a i u e o ada aksara juga lali istilahe.
Sama macem fa za, pokoke sing serapan kata asing tu ada aksara tambahan, aku lali istilahe opo...
dulu itu menjadi matapelajarann yang meneyenangkan..tapi sekarang mau dihapus...
ReplyDeletehehe,.
ReplyDeletetulisan yang paling atas bacanya
"siapa yang bisa membaca tulisan ini"
:hehe
Malu jg yak, orang jwa g bs bhasa jawag. Hem memang harusnya kta bsa, huhu
ReplyDeletemamaku dulu pernah langganan majalah daerah juga tapi sunda
ReplyDeletesusah juga ya mas, harus belajar ektra menurut saya... baru tau kali ini sih... mungkin perlu banyak instansi terkait agar banyak orang mempelajari ini...
ReplyDeleteMungkin karena gue bukan keturunan jawa jadi bacanya susah banget apalagi nulisnya :))
ReplyDeletewah aku biyen iso moco tulisan jawa mas, sampe apal, tapi saiki podo klalen hihi...
ReplyDeletebahasa jawa memang agak2 susah ya,cuman yang pernah saya alami dan tinggal lama di sana alhamdulillah semua bahasa jawa saya sudah tau.Cuman untuk cara penulisannya wuihhh kagak bisa sob.terima kasih sudah sharing.
ReplyDeleteduh rada liyer neh sob, ane baca ulang lagi ya ... oiya abzadnya beda sama A B C D ya ...
ReplyDeletedulu waktu SD-SMP sih masih hafal bang, tapi nggak tau lagi kalau sekarang :D
ReplyDeletebantu komentar dan like FB ya bang di http://atdyn.blogspot.com/2012/12/hidup-aman-seorang-remaja-seperti.html
aku durung pati lancar nulis nagnggo aksara jawa gan..:)
ReplyDeletekudu sinau luwih giat meneh..:) matursuwun ajakan sinau boso jowo niki gan..:) semangat..:)
jadi inget sewaktu SD pernah belajar aksara sunda, tapi ga bisa-bisa.. hehe
ReplyDeletebagus banget bro, ngingetin kita semua supaya masi peduli budaya, ditambah cara nulisannya lagi.. gue aksara batak gak bisa juga sob, hehe
ReplyDeleteSangat lengkap. Support aja Gan
ReplyDeleteDA GA DU!
ReplyDeleteDAB! PA NYU THIB NGA NGI :p
pernah belajar waktu es-de :) tapi udah lupa :p
ReplyDeleteMantaff tulisannya... Saya juga pengen belajar aksara jawa dan cacarakan Sunda. Ada yang punya materi cacarakan Sunda?
ReplyDeleteMakasih, bisa bwt bljar materi UKK kls 7
ReplyDelete