---000--
Masa lalu.
Tak ada sedikitpun yang bisa dibanggakan dengan masa laluku. Aku selalu merasa sangat malu untuk menceritakan pada orang lain, termasuk pada keluargaku sendiri. Hanya beberapa orang yang sangat dekat denganku dan aku percayai sepenuhnya yang boleh tahu akan hitamnya masa laluku. Semua memang salahku, tak kurangnya kedua orang tuaku mendidikku agar menjadi jiwa yang kuat dalam segala hal. Untuk bisa mengarungi kerasnya perjalanan hidup ini.
Salah bergaul dan salah dalam memilih teman sejak dibangku sekolah, membawaku masuk kelubang hitam yang tak pernah terpapar cahaya sedikitpun. Hanya para lelaki hidung belang dan aroma busuk minuman keras yang ada disekelilingku. Hati ini rasanya tak kuat untuk menjalaninya, tapi hidup harus terus berjalan, dan mengantarku kepada ketidak pastian dan kesenangan semu sesaat.
---000--
Dipersimpangan.
Jogja, 27 Mei 2006 dini hari, waktu yang tak akan pernah terlupakan. Bumi bergoncang, pohon-pohon tumbang, rumah-rumah retak dan sebagian roboh. Alhamdulillah ya Allah, masih Engkau selamatkan rumah dan keluarga kami dari cobaanmu.
"Mau kemana Mbak?"
"Maaf mas, berhentiin mobilmu, ini mau ngirim bantuan ke korban gempa dari warga kampung saya."
"Lha temen-temenmu yang lainnya pada kemana?"
"Sudah berangkat duluan, dan barang-barang ini tidak bisa terangkut, boleh minta tolong nggak buat bantuin kirim barang ini ke korban gempa?"
"Kebetulan, saya juga lagi mau ngirim sembako dari perumahan di solo buat korban gempa juga. Ayuk barengan, saya juga lagi sendirian karena mobil robangan sudah didepan semua.
Awal perkenalanku dengan Mas Budhy, aku ingat hari senin 2 hari setelah gempa. 2 hari berikutnya dari tempatnya Mas Budhy masih mengirimkan bantuan untuk korban gempa, dan aku selalu menunggu ditempat yang sama untuk ikut membantu dan menemaninya diperjalanan. Nggak tahu apa yang terjadi, aku merasa nyaman saja berada didekatnya. orangnya periang, lucu dan selalu bisa mencairkan suasana.
"Mas, besok masih ngirim bantuan ke yogya lagi nggak?"
"Kayaknya nggak lagi dik, bantuan dari kampung dan dari perusahaan sudah dikirim semua, dan hari ini yang terakhir. Memang ada apa dik?"
Aku cuma menggeleng, dan tidak menjawabnya. Rasanya sangat aneh, padahal baru 3 hari kami berkenalan, tetapi rasanya seperti sudah lama sekali aku mengenalnya. Ada rasa sedih dalam lubuk hatiku, takut tidak bisa bertemu dengan Mas Budhy lagi.
"Mas, selesai ngirim bantuan kita naik ke gunung merapi yuk?" Ajakku memecah kesunyian.
"Apa nggak takut dik, gunungnya kan mau meletus lho?"
"Gak papa kok Mas, dari kali urang aman kok. Bukan jalurnya lahar dan wedus gembelnya merapi. Lagian ada yang mau aku ceritain sama Mas Budhy"
Sepanjang perjalanan naik kegunung merapi kami bercerita banyak hal, termasuk tentang masa laluku yang hitam kelam. Entah mengapa aku sangat mempercayainya tuk tahu tentang masa laluku.
"Kenapa kamu nggak menikah saja dik? supaya kamu cepet melupakan masa lalumu. Setelah punya anak kan kamu akan melupakan semuannya."
"Pengennya gitu sih mas, tapi siapa sih yang mau menikah dengan diriku ini, yang bisa menerimaku apa adanya? Aku juga takut anakku kelak mengetahui siapa diriku sebenarnya...." jawabku lirih dan takterasa airmatapun berlinang.
"Ya, kamu harus menceritakan semua seperti kamu bercerita padaku tadi, sampai calon suamimu memahami apa yang terjadi sebenarnya. Pada anakmu juga nanti kalau sudah remaja sebaiknya kamu ceritakan juga daripada nanti semuanya tahu dari orang lain. Lebih baik tahu dari dirimu sendiri."
Aku hanya bisa bersandar dipundaknya Mas Budhy, sambil mengusap airmataku yang terus berlinang. Tangan Mas Budhy membelai rambutku, tapi aku tahu dia hanya ingin menenangkan hatiku. Aku juga sudah merasa sangat damai berada didekatnya.
---000--
Tak terasa sudah hampir 1 tahun aku berteman dekat dengan Mas Budhy. Kami saling berhubungan lewat telephon, sms dan kadang juga aku yang main ke solo untuk sekedar melepas kerinduanku padanya. Aku tidak mau berharap terlalu banyak, aku tahu dan menyadari siapa diriku sepenuhnya. Walaupun dalam lubuk hati yang paling dalam sangat mengharapkannya.Tapi aku sangat menghargai persahabatanku dengannya.
Pernah suatu hari aku menggodanya, aku pegang tangannya dan meremasnya, dengan cekatan dia menarik tangannya. Hihihii.. sungguh, aku cuma ingin tahu reaksinya.
"Jangan mancing-mancing dik....! nanti kita bisa sial lho??" ucapnya dengan nada yang agak keras.
"Maaf mas, aku tadi cuma bercanda kok hihihii....." jawabku cengengesan dan aku yakin dia tahu kalo aku cuma bercanda.
---000---
"Hallo, ini siapa ya??" Tanyaku pada orang diujung telephon membuatku tak tenang.
"Hallo lala, ini mas brawok, aku membutuhkanmu... datang ya sekarang. aku tunggu" Suara mas brawok, orang dari komunitasku dulu membuka kenangan lama yang ingin segera aku lupakan.
Sudah satu bulan aku tak mendengar khabar dari Mas Budhy lagi. Sengaja aku ganti nomor telephon agar orang-orang dari komunitasku dulu tak mencariku lagi, juga ingin tahu sejauh apakah namaku membekas dalam hati Mas Budhy. Sudah aku putuskan, Mas Budhy pasti akan mencariku ke rumah jika memang ada tersimpan rasa dalam hatinya.
"Mas budhy, aku tak bisa mengatakan ini langsung denganmu. Hanya di buku diary ini aku tuliskan, Aku mencintaimu, aku mengharapkanmu, tapi aku sadar siapa diriku. Aku akan menunggumu sampai ada orang lain yang benar-benar mengerti aku dan mau menjadi pendamping hidupku."
---000---
Stasiun Balapan Solo, September 2011.
"Hai Budhy, dari mana?? Tumben main ke Solo? Tanya Andi, teman sekantor Budhy saat masih kerja di Solo.
"Iya nih ndi, mau ambil barang-barangku yang masih aku titipkan dikontrakanku dulu. Tak terasa sudah 4 tahun ya saya gak pernah ke solo hehehe...."
"Kebetulan bud, sebulanan yang lalu aku ketemu sama lala. Dia menitipkan bungkusan, katanya buku diary untuk diberikan padamu. Dia juga sudah menikah seminggu yang lalu.
---The End---
Untukmu Lala :
Jika Lala kebetulan membaca tulisanku ini, terima kasih lala sudah mempercayaiku sebagai sahabatmu. Ingatlah pesanku yang dulu, Kebahagiaan kita adalah hari ini, karena besok sudah menjadi masa lalu, dan masa depan adalah ketidakpastian. Semoga kamu bahagia bersamanya, dikaruniai anak yang bisa berbakti kepada kedua orang tua dan berguna bagi sesama. Amin.
--------------------
NB:
Susah juga ya bikin tulisan kisah nyata yang temanya berhubungan dengan masa lalu, kehidupan sekarang, cita-cita, dan harapan masa depan hehehe... Tulisan ini adalah kisah nyata yang saya sadur dari buku diary dengan ditambahin bumbu-bumbu dikit biar enak dibaca. Jangan khawatir ya sob, intinya tetep sama hehee....
Untuk sobat-sobat blogger semuanya, ayo kita ikut ngeramein Giveawaynya sahabat Noorma Fitriana M. Zain, untuk mempererat tali persahabatan kita semua.
"Tulisan ini diikutsertakan dalam GiveAway Cah Kesesi AyuTea yang diselenggarakan oleh Noorma Fitriana M. Zain"
wah.. masa dulu yang lang ling lung ya.. :D hehehe
ReplyDeleteXixixi... lang ling lung apaan sob :D
Deletemantabss sekali sob, bacanya jadi kaya ikut larut dalam suasana...
ReplyDeletesukses selalu, happy blogging:}
Hehehe... thanks sob :)
DeleteAppaaa? Jadi kamu pernah deket sama Lala? Kok gak pernah muncul di serial mereka? Ato kamu yang jadi robot di rumah Teletubbies?
ReplyDeleteWahahaha... gak pernah nonton teletubbies aku ndah :D
Deleteawalnya kirain truely fiksi, ternyata based on true story tho? Semoga Lala membacanya ya..tapi masih penasaran neh gimana perasaan si Mas Budhy tersebut ya..#kepo
ReplyDeletePerasaane wes lali aku mbak :D
Deletewaahh.. mantaapp sob.. ubrek ubrek buku diary yaahh......
ReplyDeleteseneng dunk bisa nostalgia ma kisah2 lama mu.. hehehe
thanks yaa tuk parsitipasinya :))
Iyo ki fit, nulise ndadak topo sek hahahha....
Deletewaaw oke bgt artikelx...
ReplyDeletesalam kenal
Oke sob, lam kenal kembali ya :)
DeleteWidih... Cerita nyata nih? :D Sukses deh giveaway-nya.
ReplyDeleteIyo ki yuk hahha...
DeleteSuwun yo :D
Cerita yang bagus. Dan saya tertarik dengan pesan ini 'Kebahagiaan kita adalah hari ini, karena besok sudah menjadi masa lalu, dan masa depan adalah ketidakpastian'. Memang demikian adanya. Apapun yang kita rencanakan di masa mendatang, tidak ada jaminan bahwa semua akan jadi kenyataan, juga tidak ada guna membanggakan masa lalu kecuali mengambil pelajaran darinya, yang terpenting adalah nikmti dan isi hari ini dengan sebaik-baiknya, gunakan pelajaran dari masa lalu untuk merubah mimpi jadi kenyataan di masa mendatang.
ReplyDeletekunjungan weekend sob...
DeleteAbi@ betul sob hehehe.... Thanks ya kunjungannya :)
DeleteMaster@ Thanks sob kunjungannya :)
Rencananya saya juga mau ikut nih giveawaynya :)
ReplyDeleteTapi blm dipublish tulisannya hehehe.
Di tunggu tanggal mainnya mbak :)
Deletesob, minta tisu dong, eh ..kopi deh, hahahay :D
ReplyDeletesuwer sob, kisah loe menarik sekali, ini keren lagi, kl di bikin detail, ya semacem per episod gitu sob, :D
sukses ya sama GA nya :D
Kalo per episode, bisa jadi novel ntar sob hahhaa....
DeleteKopinya bikin sendiri ya :D
wh kalau udah teringat masa lalu pasti terharu :)
ReplyDeleteKalo aku malah senyum2 sob hehehe....
Deletenice..perdana nih disini..kunjungannya ya??
ReplyDeletehttp://gotafo.blogspot.com
Oke sob, thanks ya dah mampir :)
DeleteEm Qoute yg bagus bang semoga menang GA nya
ReplyDeleteOke, thanks sob :)
Deletemenarik sekali kisah nya nih mas, semoga si lala bisa menemukan kebahagian sesungguhnya ya
ReplyDeleteAmin.. makasih mbak :)
Deletewah asik.
ReplyDeletepengen baca juga dong buku diary nya :D
Xixixi... untuk koleksi pribadi sob :D
DeleteWah ikutan giveaway! Mudah2an dapet yah :)
ReplyDeleteWah ikutan giveaway! Mudah2an dapet yah :)
ReplyDeleteThanks zal :)
Deletekalimat yg tersusun rapi..., lugas dan mudah dipahami....
ReplyDeletesmg sukses yg GA-nya...
Makasih sob dukungannya :)
Deletecinta tidak selalu harus memiliki yaa....
ReplyDeletetapi memang yg lalu biarlah berlalu anggap itu sbg bagian dr perjalanan hidup qta
dan yg terpenting masa kini dan masa depan
mudah2an pernikahan Lala selalu diberi kebahagiaan
Betul mbak, masa lalu harus segera dilupakan agar tidak menjadi beban untuk melangkah.
DeleteMakasih mbak doanya :)
ini kisah nyata ny siapa mbak?
ReplyDeleteikutn doain, smg lala-ny slalu bahagia
:)
Makasih doanya octa :)
Delete#maaf, salah panggilan..,seharusny mas/kak
ReplyDelete:(
Gak papa octa hehehe...
Deletekunjungan silaturahmi
ReplyDeleteagar semakin akrab dan saling kasih support....
semoga ada manfaatnya berkunjung ke blog sobat ini...
yeaaah....
sukses yaa bro..
Oke, makasih sobat :)
Deletebakat jadi novelis nih
ReplyDeletenyaman bener udah setengah jam disini,kl di pilm soundtracknya cinta selembut awan, klop benerr
cinta oh cinta..
moga menaang mas bro :D
Xixixi... mikirnya 1 bulan neh sob wkwkwkw...
DeleteThanks dukungannya :)
Asik :) ikutan giveaway nih :))
ReplyDeleteIyo zal, kamu ikutan juga yo :D
DeleteMaunye gitu. Cuman lagi ga fokus nih, lagi bad mood :)) ga punya banyak inspirasi indah :))
DeleteHihihihi unyuuuu Mas Budhy rupanya periang dan lucu ya :P
ReplyDeleteMas aku pas gempa Jogja juga lagi di Jogja lho kok kita gak ketemu ya wehehehe~
Whahhaha... iku jarene lala un... Asline pendiam wkwkkwkw...
DeleteLha awakmu wektu iku kan sik bayi tho :p
Keren, Mas...
ReplyDeleteSy jadi minder duluan nih mau ikutan. Gak iso nulis curhat je,,, pingin dadi sosok misterius. Haha... padahal mung isin yen jane uripku ki ngenes... :D Astaghfirullah... koq malah dadi ra syukur ki akyuuu.
Oiya,,, ituh kenapa waktu Lala megang tangannya Mas Budhy nolak... nggayaaa :D Sekarang nyesel, kan?
Melu wae Mas Sob, aku yo gur nulis opo anane wae kok hahaha....
DeleteIyo, nyesel Mas Sob, ngopo gak mbojo ket biyen hahahha....
Cerita yang sangat menyentuh hati.
ReplyDeletemakasih juragan.. :D
Xixixi... jangan terlalu dihayati sob :D
Deletesukses ya givewaynya. Iya banyak kalimat bijak di sini, masalalu ditutup sajalah
ReplyDeleteMakasih mbak hehehe....
Deleteooo jadi pemilik blok iki Lala.....??
ReplyDelete"wajahku cantik imut-imut kayak lala di film kartun teletubbies hehehe...." ha ha ha ha ha haaaa....haha ha ha HAH !!..
maaf teman ..sy lagi kenan pengaruh Mas Tukul dengan gaya tawanya.....
semoga sukses yooo....ini cuma gaya candaan...
Xixixiixi.... Oke sobat, thanks ya dukungannya :)
Deletehik...hik...hik,jadi terenyuh hatiku.
ReplyDeletega bisa komen deh...
Wahahaha... jangan dihayati dalam2 sob :)
DeleteKeren banget postinganya :)
ReplyDeleteBagus mbak jika difilmkan
Sukses buat kisah2 selanjutnya ya mbak..
Bakal sering BW nih kemari ^^
Wahahahha... mbak sri, ini yang punya blog berkumis lho :D
Delete. . waduch,, kisah nya sapa nich?!? he..86x . .
ReplyDeleteTerpengaruh habis baca novel neh pie :D
Delete. . cieyyyyyyyyyyyyyyyyy,, cowok suka novel. he..86x . .
Deletebusyeet, rupanya acara giveaway yaaa...! btw, yg namanya Cinta gak mesti harus memiliki...huahahahha lebayyy!
ReplyDeleteWahahahha..... kalo aku cinta harus memiliki sob :D
Deletewah..ikutan give away ya om.. semoga menang... ya.. masa lalu adalah masa yang telah lewat dimana kita tidak akan pernah bisa kembali
ReplyDeleteIya sob, thanks ya dukungannya :)
DeleteWah kisahnya di Jogja saat tragedi gempa 2006 itu ya? aku ada di Jogja waktu itu....
ReplyDeleteKisahnya menyentuh sekali...
Semoga mbak Lala bisa sukses dan menikmati hari2 yang lebih baik
Amin... makasih sob doanya :)
Deletewah dalem ceritanya sob. itu beneran lo sampe masih nyimpen diary? ehm.. sukses dah, cerita yang meyentuh banget nie gan.
ReplyDeletesemoga di membacanya juga ya.
Hehehe... makasih sob dukungannya :)
Deleteiya, ane dukung aja ya. masa ane nyeponsorin, heheh. belum layak ane. heheh, hapi bloging sob
Deleteok gan, apa si yang engga buat ente. heheh.
Deletesemoga dapat menjadi yg terbaik
ReplyDeleteSip, thanks sob :)
DeleteBanyak teman yang punya cerita hampir sama seperti cerita di diatas sahabat...
ReplyDeleteEmang banyak kejadian yang mirip2 ya sob hehehe....
DeleteSip sobat :)
ReplyDeleteko ada yang dikit janggal ya bro. coba lihat kalimat ini "Kebahagiaan kita adalah hari ini, karena besok sudah menjadi masa lalu, dan masa depan adalah ketidakpastian"
ReplyDeletekalau "besok" nya di ganti "kemarin" mungkin jadi lebih pas, hanya saran. hehe
diaryku dimana lupa nyimpan, punya cuma satu dulu :)
ReplyDeleteduh Lala untung kamu ketemu sama mas Budi yang baik hati, coba kalo ketemunya sama lelaki hidung belang lagi (eh btw knp ya dijulukin hidung belang? prasaan ga ada belang2nya tuh hidung :D)
ReplyDeletesukses GA nya yaa :)
sepertinya semuanya pernah di lubang hitam itu atau setidaknya mendekati ya sob.. itulah masa lalu.. tinggal jadi kenangan dan pelajaran..
ReplyDeletewah baca ini berasa gado-gado, hehe..
sukses GA nya sob..
Sukses ya, semoga menang giveawaynya :)
ReplyDeletewow..jarang loh ada gadis yang mau jujur dengan masa lalu-nya seperti LALA :)
ReplyDeletebtw-sukses ya untuk kontes GA-nya :)
kunjungan perdana mas ,,, di tunggu kunjungan bakiknya ............
ReplyDeleteKisah yang menarik sob.
ReplyDeleteSukses untuk sobat.
wah dituturkan dengan baik nih.... semoga lala bisa menemukan cinta sejatinya... ya... seru ceritanya... rasanya ga mau habis bacanya...
ReplyDeletesebuah kisah yang menarik ya mas... dan Alhamdulillah akhirnya Lala bisa lepas dari masa lalunya yang kelam. Semoga dia mendapat kehidupan yang jauuuh lebih baik dan cerah dimasa sekarang dan yang akan datang ya mas...
ReplyDeletesukses untuk giveawaynya.... :)
menyentuh hati banget, ternyata mas budhy baik banget yah... ^^:D
ReplyDeletesy hadir lg sob *smile
ReplyDeletewah asik ceritanya, bakat tuh nulis cerpen...
ReplyDeleteSukses ya GA-nya ... saya segera meluncur ke TKP ^^
ReplyDeleteMasyaAllah... *speechless..
ReplyDeleteperasaan aku udah komenin ini, koq ga ada ya?? anyway sukses GA nya :)
ReplyDeleteSemoga Lala akhirnya bahagia dan melupakan masa lalu yang hitam.... :)
ReplyDeleteGudlak ngontesnya, Insya Allah ikutan.. :)
Trenyuh atiku...halah...
ReplyDeletesukses GA nya sob.