Hamil Duluan
By : Tuty Wibowo
awalnya aku cium-ciuman
akhirnya aku peluk-pelukan
tak sadar aku dirayu setan
tak sadar aku ku kebablasan
ku hamil duluan sudah tiga bulan
gara-gara pacaran tidurnya berduaan
ku hamil duluan sudah tiga bulan
gara-gara pacaran suka gelap-gelapan
....................dst
Jika dalam hidup ini kita hanya diberi 2 pilihan :
1. Kawin Muda.
Lulus SMU langsung menikah, setelah menikah biaya rumah tangga dan biaya kuliah masih menjadi beban orang tua. Belum lagi jika mempunyai anak, beban orang tua akan bertambah lagi. Dengan berbagai halangan dan rintangan, akhirnya keduanya bisa menyelesaikan kuliahnya. Suami mencari pekerjaan dan istri membuka usaha kecil-kecilan dirumah. Sekitar 1 tahun kemudian, suami sudah mendapat pekerjaan tetap dan sang istri sudah bisa mengembangkan usahanya. Mereka bisa membina rumah tangga yang bahagia.
Alur cerita lainnya, setelah beberapa bulan mereka menikah, pasangan ini tidak bisa menemukan keharmonisan dan memutuskan untuk bercerai. Keduanya melanjutkan kuliahnya masing-masing dan setelah selesai kuliah mereka menikah dengan jodoh pilihan mereka masing-masing. Tetapi paling tidak mereka dapat mengambil pelajaran dari kegagalan pernikahan mereka yang lalu dan membina rumah tangga dengan lebih baik.
2. Kawin Usia Dewasa.
Rencananya sih setelah lulus kuliah dan sudah mapan baru mau menikah, eee... malah hamil duluan hehe... akhirnya menikah juga. Dengan susah payah akhirnya merekapun bisa lulus kuliah dan membina rumah tangga yang harmonis. Tetapi sesungguhnya, dalam hati mereka akan selalu merasa bersalah atas status anaknya. Bayangkan jika tanggal pernikahan dengan akta kelahiran hanya berselang 6 bulan. Wah wah... bisa bingung njelasin sama anaknya nanti hehe...
Hayo, sobat-sobat blogger pilih yang mana?
Memang sih, nggak semua selalu jalan ceritannya seperti diatas. Ada banyak jalan cerita yang mungkin terjadi. Yang paling kita harapkan adalah semua berjalan mulus, bisa lulus kuliah, kerja mapan dan menikah hingga bahagia sampai tua.
Jika kita bertanya dan jujur pada diri kita sendiri, seberapa kuatkah kita bisa menjaga diri dari maksiat sampai kita menikah? Di zaman yang serba modern ini, dengan lingkungan sekitar kita yang menganggap berhubungan intim sebelum menikah adalah hal yang biasa? Keperawanan dan keperjakaan tidak lagi menjadi tolok ukur untuk dipertimbangkan dalam pernikahan?
Jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Tetapi kalau saya yang disuruh memilih 2 opsi diatas, saya akan memilih kawin muda karena dengan berbagai resikonya kawin muda akan menghindarkan kita dari perbuatan maksiat yang mana akan menghantui kita sampai hari tua nanti. Atau jangan-jangan kita sudah tidak merasa bersalah jika sudah berbuat maksiat? Hanya diri kita dan Tuhan yang tahu.
Referensi :
1. Sebanyak 69,6 persen remaja (462 orang) mengaku telah berhubungan seks dan 31 persen, di antaranya, merupakan mahasiswa, kemudian 18 persen karyawan kantor dan kelompok pedagang, pengusaha, buruh serta yang cukup mengkhawatirkan adalah ada 6 persen mereka yang mengaku telah berhubungan seks adalah masih berada di bangku SMP/SMA.
sumber : http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/12/05/lvqe95-astaghfirullahratarata-remaja-yang-pernah-berhubungan-intim-melakukannya-di-usia-19-tahun
2. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Enam puluh persen remaja perkotaan pernah berhubungan suami istri. Sedangkan untuk remaja pedesaan, jumlahnya diperkirakan sekitar empat puluh persen. Hal ini didasarkan pada survei yang dilakukan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/10/08/lsr5tr-astaghfirullahsebagian-besar-remaja-perkotaan-pernah-berhubungan-seks
Search This Blog
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
kawin usia matang aja. Jangan dewasa.
ReplyDeletelike :3
Deletejangan lama2 ntar diambil orang :D
@Haris & Galau> Hehe kayak kata sobat galau, keburu diambil orang ntar hehe...
Deletekawin sejak dini aja.. wekekek
ReplyDeleteNah yang ini saya setuju Sob hehe...
Deleteane masih di bawah umur, kalau lagunya lumayan hafal :D
ReplyDeletekabuurr
Aku juga gak pernah ngapalin, apal sendiri Sob xixi...
DeleteWah, ngurusi kawin. Sakral banget..
ReplyDeleteCuma kalo yang namnya udah ngebet emang gak bakal pernah bisa diajakin kompromi.
Aku pribadi masih nyari lelaki idaman, hahahhai. Banyak pilihan disini jadi bingung.
Lebih milih kawin kalo udah mapan, kalo yg mau ngelamar aku tunda dulu "SEKOLAH SEK..!!!" hahahha
Pilihan ada pada keyakinan diri kita sendiri Put hehe...
Deleteyang paling enak mah, kawin di waktu yang tepat dan orang yang tepat ..
ReplyDeletesemua tergantung orangnya udah siap dan nemu pasangan yang pas belom ..
asal jangan berhubungan tanpa pernikahan ..
hahahahaha
thx bro udah mampir ke blog ane ..
kalo berkenan di folbeck ye, biar bisa bersilaturahmi
:D
Siap sob, sudah di polow, tks ya dah mampir juga :)
Deletepilih nikahnya kalau sudah mapan sob.. biar nggak repot.. tapi andai sudah tiga bulan ya mo gimana lagi harus tanggung jawa...
ReplyDeleteResiko tanggung Sopir ya sob hahahaa...
Deleteironik ya sob, jaman seperti ini, sepertinya sex bukan hal yg tabu lagi, dan mereka gak takut untuk itu :D
ReplyDeleteKayaknya sudah resikonya jaman modern Sob hehehe....
Deleteitu dia, berarti ke imananlah satu satunya obat :D
DeleteBetul sob, keimanan harus ditanamkan sedini mungkin dan lingkungan keluarga juga harus kondusif untuk pertumbuhan anak.
Deleteabis..enak..sih.om.... pas..ngebuatnya...jiakkakkkakk.. kabuuuur.... bin tunggang langgang.... ijin polow..om..
ReplyDeleteKok tau kalo enak Sob haha...
Deleteitu bukannya lagu dangdut ya? :D
ReplyDeleteBetul Sob hehe...
Deleteini sebagai kritikannnn
ReplyDeleteDan realita jiah hehe...
DeleteHmmm...
ReplyDeleteLagu yang di awal itu sungguh sangat tidak saya sukai, soalnya sudah hamil duluan, bangga lagi, sampai dijadikan lagu...
Kalau soal kawin, ya kawinlah pada waktu kawin, jangan kelamaan, jangan terlalu cepat.
Pilihan pasa diri kita masing2 Sob hehe...
Deletewakakakaka,sudah biasa gan,kan sudah ngetren..
ReplyDelete